Buyer Persona, istilah yang bakal ngebantu kamu banget untuk tau target audiens!
Rekans, seperti yang kita tau dalam dunia pemasaran digital, menebak-nebak siapa yang bakal beli produkmu sebenarnya adalah langkah yang kurang bijak nih. Ibaratnya kayak nyari jarum di tumpukan jerami, alias susah binggo!
Kamu butuh banget sesuatu indikator yang lebih tajam, akurat, dan pastinya lebih strategis. Di sinilah buyer persona masuk sebagai senjata jitu yang bisa kamu andalin. Tapi… buyer persona itu sebenarnya apa sih?
Nah buat kamu yang belum familiar sama istilah satu ini, yuk kita bedah bareng Buyer Persona dan manfaatnya untuk brand mu!
PDKT sama Audiens, Buyer Persona Adalah…
Singkatnya, buyer persona adalah sebuah gambaran atau representasi tentang pelanggan ideal brand kamu seperti apa.
Nah gambaran ini gak dibikin ngasal Rekans, tapi dibentuk berdasarkan data nyata dari market research (hasil riset pasar, analitik website, wawancara customer, zero party data, dan sebagainya) serta beberapa asumsi hasil pemikiran kita sendiri yang masuk akal.
Anggap aja buyer persona ini kayak karakter dalam film, tapi datanya berdasarkan orang-orang nyata yang berpotensi buat beli atau menggunakan jasa dari brand mu.
Nah dengan tau Buyer Persona dari audiens atau pelanggan kita, maka kita bisa PDKT dengan lebih lancar nih! Dengan kenal gimana cara mereka berpikir, apa yang mereka cari, preferensi produk seperti apa yang bisa jawab kebutuhan mereka, kamu jadi bisa nyusun konten yang lebih personalized. Sekaligus strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.
💡Catatan ya Rekans, kalau Buyer Persona ini isinya bukan cuma soal demografi audiens kamu. Tapi juga soal behavior, interest, paint points, tantangan, motivasi, dan bahkan platform sosial media favorit mereka. Deep banget!
Baca juga: Zero Party Data vs First Party Data: Mana Lebih Efektif untuk Bisnismu?
Cuma Gambaran Doang, Tapi Kenapa Begitu Penting?
Jawabannya sebenernya sederhana, Rekans! Karena kamu nggak bisa (dan seharusnya nggak) memasarkan produk ke semua orang. Tanpa buyer persona, kamu kayak lagi nembak dalam gelap.
Tapi dengan adanya guideline berupa buyer persona? Ibarat kamu punya peta lengkap dengan titik-titik lokasi harta karun yang bakal mandu kamu untuk sampai di target tujuan.
Dengan buyer persona yang akurat, kamu bisa:
- 🚀 Bantu nyesuaiin gaya komunikasi brand kamu.
- 🚀 Membuat konten yang lebih relevan dan personalized.
- 🚀 Menentukan marketing channels yang paling efektif.
- 🚀 Bantu identifikasi lebih mudah mana audiens yang bukan target market.
- 🚀 Bantu ningkatin potensi konversi karena kamu udah tahu nih apa yang memicu keputusan beli audiens mu.
Contoh Buyer Persona, Ayo Kita Create!
Supaya kamu makin jelas nih Rekans, yuk let’s go kita lihat contoh buyer persona sederhana:
Nama : Bae Suzy, 28 tahun
Pekerjaan : SEO Specialist di Digital Marketing Agency Bali
Pendidikan : S1 Ilmu Komunikasi
Lokasi : Denpasar Utara, Bali
Tujuan : Ingin produktif dan terus mengasah skill copywriting
Paint Points : Suka terdistraksi dan bingung milih kursus digital marketing di Bali yang tepat
Platform Favorit : Instagram, LinkedIn, dan TikTok
Perilaku Online : Aktif cari review dan suka daftar webinar gratis
Dengan profil seperti Bae Suzy, kamu sebagai brand kursus digital marketing di Bali misalnya, bisa mulai nyusun konten edukatif, bikin lead magnet berupa e-book gratis, atau mengiklankan kursus kamu di LinkedIn sampai di TikTok.
See? Satu persona bisa bantu kamu menyusun strategi digital marketing yang menyeluruh, Rekans!
Cara Membuat Buyer Persona, Easy Peasy!
Santai aja Rekans, kamu nggak butuh professional tools untuk bikin kok. Cukup ikuti beberapa langkah praktis berikut ini:
- Kumpulkan Data lewat Proses Market Research
Gunakan Google Analytics, insight dari media sosial, atau bahkan survei ke pelanggan yang sudah ada. Kalau via survey nih, kamu bisa banget ajuin beberapa pertanyaan pamungkas berikut supaya lebih detail:
- 📝”Kenapa kamu beli produk kita?”
- 📝”Kenapa kamu beli produk kita baru sekarang, bukan segera dari kemarin-kemarin aja? Atau bahkan misalnya, kenapa kamu beli produk kita baru nanti?”
- 📝”Dibanding brand kita, apa brand alternatif lain yang biasanya kamu pilih?”
- 📝”Dimana biasanya kamu dapetin info tentang brand kita?”
- Identifikasi Pola & Analisis
Dari data-data yang sifatnya masih kasaran dan sudah terkumpul, cari deh pola-pola umum yang sifatnya sama di dalamnya dan mewakili kebanyakan. Misalnya, ternyata dari data banyak pelanggan kamu adalah seorang ibu muda yang butuh solusi hemat waktu. - Mulai Buat Template Profil Buyer Persona
Bikin profil buyer persona yang lengkap dan punya kesamaan dari para konsumen atau audiens kamu dengan mencakup demografi, interest, pain points, tujuan, dan behavior. - Test Ombak dengan Translate ke All Business Decisions
Nah pastinya setelah semua proses di atas, kamu perlu test buyer persona mu. Di sini yang gak boleh kamu lupain adalah, pastikan kalau buyer persona kamu udah diketahui dan dipelajari oleh semua tim internal brand mu. Selain itu pastiin juga kalau hal ini sudah “ditranslate” atau istilahnya diterapin di dalam semua business decisions atau langkah-langkah strategi marketing yang udah disusun.
- Revisi Secara Berkala, Update Terus!
Dunia bakalan terus berubah, begitu juga pelanggan atau audiensmu. Jadi, evaluasi terus ya persona kamu secara berkala biar tetap relevan. Terlebih lagi kalau growth dari brand mu makin meningkat, maka karakteristik audiens mu ini akan lebih berpotensi untuk berubah.
Buyer Persona: Kesalahan Umum, Yuk Antisipasi!
Beberapa hal yang perlu dihindari Rekans supaya Buyer Persona mu lebih akurat:
- 🙅🏻♀️ Asumsi berlebihan. Jangan cuma ngandelin tebak-tebakan buah manga. Validasi datanya adalah hal yang kudu dan wajib!
- 🙅🏻♀️ Terlalu banyak persona. Fokus sama 2-3 persona utama dulu.
- 🙅🏻♀️ Terlalu dangkal. Inget, demografi melulu aja nggak cukup. Masuk juga ke pola piker, pola perilaku, tantangan, dan motivasi mereka.
Bukan Sekadar “Tugas Wajib” Marketer
Kalau kamu anggap ini cuma “tugas wajib” dalam marketing plan Rekans, kamu mungkin bakal kehilangan potensi besar. Lebih dari itu, ini adalah hal dasar dari strategi digital marketing masa kini yang menuntut berbagai hal lebih relevan dan personal.
Ibarat kamu lagi ngobrol sama orang yang udah kamu kenal karakteristiknya dengan baik, pasti bakal lebih gampang nyambung dan bisa bikin hubungan jangka panjang, kan?
Jadi, yuk mulai kenali siapa sebenarnya target audiensmu. Buat buyer persona yang real, bukan asal-asalan. Dengan begitu, setiap konten, iklan, dan campaign yang kamu jalankan bisa lebih tepat sasaran dan berdampak nyata.
Sebagai Digital Marketing Agency Bali yang udah bantu 70+ UMKM lokal maupun luar Bali, Reaktan bisa bantu kamu untuk nyusun strategi buyer persona yang real, no asal-asalan. Dengan begitu, setiap konten, iklan, dan campaign yang akan kamu jalankan jadi bisa lebih tepat sasaran dan impactful!
Selain itu dengan berbekal Buyer Persona yang udah terbentuk, Reaktan as Social Media Agency Bali juga bisa bantu kamu untuk handle content-nya lewat Social Media Service atau running ads and campaign lewat Paid Ads Service. One call away to meet your real audiens, Rekans!
Nah, gimana? Udah siap kenalan lebih dekat sama calon pelangganmu?😉🤝
Baca juga: