Content Curation dan UGC, Duet Maut untuk Kualitas Kontenmu!

Digital Marketing Agency Bali Content Curation User Generated Content Reaktan

Hola Rekans! Kalau kamu bergerak di dunia digital, pasti udah nggak asing lagi nih dengan istilah content curation dan user generated content (UGC).

Dua hal ini bukan cuma bikin kontenmu jadi lebih menarik, tapi juga bisa jadi kombinasi senjata ampuh untuk meningkatkan kualitas serta engagement audiens. Di satu sisi kamu hanya perlu mengkurasi konten-konten lama mu agar tetap up to date dengan tren sekarang, plus kamu juga bisa memanfaatkan konten UGC dari audiens atau pelanggan mu.

Nah, udah penasaran banget kenapa mereka bisa jadi duet maut? Yuk, kita kupas lebih dalam!

User Generated Content adalah Kunci Kualitas Konten yang Original

Digital Marketing Agency Bali Content Curation User Generated Content Content Creator Reaktan

User generated content, atau sering disingkat UGC, adalah konten yang dibuat dan dibagikan oleh pengguna atau audiens suatu brand. Misalnya, foto, video, testimoni, atau ulasan produk yang datang dari pengikut atau pelanggan.

Nah ketika audiens merasa dilibatkan, mereka akan lebih semangat untuk berbagi dan ikut serta dalam perjalanan brand yang kamu bangun. UGC ini memberi sentuhan autentik yang nggak bisa didapatkan dari konten yang sepenuhnya dibuat oleh brand karena bener-bener orisinil dari pengalaman si audiens itu sendiri.

Makanya, user generated content adalah salah satu cara yang powerful buat membangun hubungan lebih dekat dengan audiens.

Baca juga selengkapnya: User Generated Content, Bandwagon untuk Brandmu Tetap Relevan

Content Curation: Bukan Sekadar Mengkurasi dan Mengumpulkan Konten

Sekarang, mari kita bahas soal content curation. Content curation adalah proses memilih, mengatur, dan membagikan konten berkualitas yang sudah ada, yang sekiranya relevan untuk audiensmu. Bukan sekadar mengumpulkan apa yang ada di internet ya Rekans, tapi lebih kepada menemukan konten yang benar-benar bisa memberi nilai tambah bagi brand mu dan juga untuk audiens mu.

Content curation ini seringkali menjadi bagian dari strategi marketing yang cerdas karena membantu audiens menemukan informasi yang mereka butuhkan tanpa harus repot mencarinya sendiri.

Content Creation vs Content Curation: Terus Apa Bedanya?

Rekans pasti sering dengar tentang content creation dan bertanya-tanya, “Apa itu beda sama content curation?” Jawabannya, jelas banget Rekans!

Content creation adalah proses membuat konten dari nol: mulai dari ide, riset, penulisan, desain, hingga publikasi. Sedangkan content curation lebih fokus pada memilih konten yang sudah ada dan mempresentasikannya kembali dengan cara yang lebih terstruktur dan relevan untuk audiens. Balik lagi, disesuaikan sama brand image atau character dari brand kamu ya, Rekans!

Jadi, ibaratnya nih kayak content creation itu seperti membuat masakan baru dari bahan mentah, kalau content curation lebih mirip dengan memilih hidangan terbaik dari restoran yang sudah ada dan menyajikannya dalam porsi yang pas buat audiensmu.

Penggunaannya pun disesuaikan dengan sumberdaya dari brand kamu sendiri, apakah mumpuni untuk melakukan content creation atau cukup dengan melakukan content curation saja.

Keduanya punya peran yang sama-sama penting, dan kalau dipadukan dengan baik, hasilnya bisa boombastis maksimal, Rekans!

Baca juga selengkapnya: Content Curation vs Content Creation: Mana yang Terbaik?

Content Creator dan UGC: Kombinasi Sempurna untuk Kontenmu

Rekans, nggak bisa dipungkiri bahwa content creator adalah jantung dari setiap brand yang ingin tampil stand out di dunia digital.

Tapi, meskipun kamu punya banyak ide brilian untuk konten original, user generated content adalah elemen penting yang nggak boleh kamu lupakan. UGC memberikan nuansa yang lebih personal dan relatable, yang seakan-akan mudah digapai oleh audiens, sehingga akan lebih menarik audiens untuk berinteraksi dan berbagi.

Misalnya, kamu bisa manfaatin user generated content untuk menunjukkan bagaimana produk yang kamu tawarkan bisa digunakan dalam kehidupan nyata. Mungkin ada pelanggan yang upload foto menggunakan produkmu dalam daily life mereka, atau cerita soal gimana produkmu membantu mereka.

Nah sekarang ada banget nih, UGC yang sebenarnya merupakan konten buatan brand bersama content creator tapi diolah dan dikemas se-related-able mungkin dengan audiens sehingga enggak terkesan kayak lagi ngiklan! Alias konten promosi rasa konten organic. Soft selling dan tetap terlihat autentik serta orisinil. Namanya Branded-UGC!

Ini adalah cara yang powerful untuk memberikan social proof dan tentu saja, ningkatin brand awareness brand kamu ke audiens baru serta kredibilitas brand kamu ke audiens lama supaya makin loyal ya, Rekans!

Kombinasi Strategi Marketing: Content Curation Plus UGC

Social Media Agency Bali Content Curation User Generated Content Content Creator Reaktan

Sebenarnya Rekans, UGC itu paling cocok untuk perusahaan B2C, dan konten yang dikurasi itu lebih baik untuk perusahaan B2B, tetapi ada juga kombinasi-kombinasi lain dimana ini bukan strict rules yang harus diikuti ya.

Nah the best way-nya adalah memang dengan mengkombinasikan dua strategi ini, karena kalau kita kulik lebih dalam, UGC adalah konten yang bagus karena autentik dan penuh sentuhan personal, rasanya asli banget, tapi di satu sisi kontennya bisa dibuat oleh siapa aja sehingga gak ada jaminan kontrol kualitas di dalam konten yang dibuat.

Nah kalau Content Curation, adalah konten yang efektif, professional, dan terpercaya karena hasil dari pengumpulan dan pemilihan konten-konten yang sudah ada. Tapi kebalikan dari UGC, di satu sisi kontennya jadi terbatas, lebih kaku karena gak ada sentuhan personal  dari audiens yang memakai produk langsung, dan bisa jadi membatasi value dari brand kamu sendiri, Rekans.

Jadi, gimana caranya nih memadukan content curation dan user generated content ke dalam satu strategi marketing yang efektif?

Pertama, tentukan dulu audiensmu yaitu siapa yang akan kamu ajak berinteraksi melalui konten ini. Kedua, cobalah untuk mengkurasi konten yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan serta minat mereka.

Ketiga, aktifkan audiens untuk ikut serta membuat konten dengan cara yang menyenangkan, misalnya dengan mengadakan kontes atau meminta mereka berbagi pengalaman.

Dengan menggabungkan content curation yang cerdas dan user generated content yang autentik, kamu nggak hanya meningkatkan kualitas konten, tapi juga memperkuat hubungan dengan audiens yang berimpact ke brand awareness dan engagement pastinya. Jangan lupa, buat semua itu tetap fun, relevan, dan engaging ya Rekans! 😎

Duet Maut yang Bisa Jadi Game Changer!

Rekans, content curation dan user generated content adalah kombinasi duet maut yang bisa bikin kualitas kontenmu makin engaging dan relevan.

Dengan memadukan keduanya dalam strategi marketing yang tepat, kamu nggak cuma bisa meningkatkan kualitas konten tapi juga bisa dapat engagement yang lebih baik, plus juga memperkuat brand image dan awareness di mata audiens.

Sebagai Digital Marketing Agency Bali yang udah berkecimpung selama 6 tahun, Reaktan sadar banget kalau strategi marketing itu harus tetap up to date dan ngerti apa mau audiens.

Nah kalau mau coba strategi kombinasi antara content curation dan user generated content, Reaktan as Social Media Agency Bali bisa bantu kamu untuk bikin konten yang feels like organic, autentik, tapi tetep punya key message kuat!

Nah jadi, jangan ragu deh Rekans untuk mulai mengaplikasikan dua strategi ini dalam kontenmu! “Because content marketing its about them, not about us.” 🌟

Happy curating and creating, Rekans!

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *