Category Entry Points: Bedah Jurus Kampanye Netflix “Reza Lagi”!

Category Entry Points Netlfix Digital Marketing Agency Bali Reza RahadianDigital Marketing Agency Bali Category Entry Points Netflix Reza Rahadian

Category Entry Points, udah ada yang pernah dengar soal istilah ini Rekans? Nah sebelum kita kulik soal apa itu Category Entry Points atau CEP, coba kita main tebak-tebakan dulu!

Q: “Kalau Netflix Indonesia bilang, “Reza Lagi”, kamu kira yang main siapa?”
A: “Ya Reza Rahadian dong, masa Iqbaal Ramadhan?

Eits, tunggu dulu! Di sinilah kejeniusannya: kampanye Netflix bertajuk “Reza Lagi” justru mempromosikan film-film yang tidak dibintangi Reza Rahadian sama sekali Rekans! Lho, lho, lho kenapa? Kan Reza Rahadian, aktor nge-top seantero Indonesia?

Strategi ini bukan cuma buat lucu-lucuan atau sarkasme semata ya Rekans, tapi juga jadi pelajaran brilian untuk para digital marketer soal strategi marketing yang dalam dan sangat relevan. Dan ternyata strategi ini memakai jurus kampanye yaitu: Category Entry Points!

Yuk, kita kupas bareng kampanye yang lagi jadi buah bibir satu ini!

Category Entry Points: CEP Adalah…Category Entry Points Digital Marketing Agency Bali

Dalam dunia digital marketing strategy, secara sederhana Category Entry Points (CEPs) adalah momen, situasi, emosi, atau motivasi yang jadi pemicu orang bisa teringat pada brand kita, lalu memutuskan untuk membeli/menggunakan sebuah produk dari brand kita.

Sama kayak arti harfiahnya dalam Bahasa Indonesia, Category Entry Points (CEPs)  itu kayak semacam “pintu masuk” nya sebuah kategori brand ke dalam benak konsumen.  Nah pintu masuknya itu berupa momen atau situasi, Rekans. Misalnya kayak gini nih:

  • Lagi bad mood? Ingetnya Cadburry. Situasi lagi badmood, itu jadi CEP atau pintu masuk ke benak audiens untuk Brand Cadburry.
  • Weekend santai? Nyalain Netflix. Kondisi lagi weekend tapi pingin santuy, itu jadi CEP untuk Netflix.
  • Orang pintar lagi sakit? Minum Tolak Angin!
  • Apapun menu makanannya, urusan minum? Teh Botol Sosro!

Nah udah mulai kebayang ya, Rekans seperti apa bentuk CEPs itu? Gampangnya, kalau Distinctive Brand Assets (DBA) itu adalah jalan shortcut sebuah brand ke dalam benak audiens dengan bentuk visual-design.

Maka kalau Category Entry Points (CEPs)  itu adalah jalan shortcut brand ke benak audiens dengan bentuk momen, situasi, emosi, atau motivasi! Udah lebih paham kan, Rekans?

Brand yang punya CEPs bakal lebih mudah nyangkut di benak konsumen, karena mereka hadir di momen yang tepat, bukan hanya lewat iklan keras-keras doang.

Baca juga: Distinctive Brand Assets, Kulik Brand Design dari Squid Game!

“Reza Lagi”: CEP Keresahan Penonton, Tenang Reza Gak Diajak!

Nah, Netflix itu jeli banget soal menggali dan memetakan CEPs penontonnya di Indonesia. Mereka tahu bahwa sekedar nyapa audiens lewat kalimat, “Ini dia film terbaru bulan ini!” bakalan jadi CEP yang klise dan udah biasa binggo.

Maka dari itu Netflix kemudian hadir lewat Category Entry Points (CEPs) bahwa aktor favorit bisa juga jadi pemicu orang buat jenuh nonton. Kenapa? Karena apapun film yang rilis, dia muluuu pemainnya! Nah di sinilah kekuatan kampanye “Reza Lagi” bermain.

Kampanye yang sekaligus jadi candaan dan sindirian relevan ini, berusaha dihadirkan oleh Netflix untuk menjawab CEP audiens yaitu keresahan mereka, kebosanan mereka terhadap Reza Rahadian yang muncul berulang kali dalam Sinema Indonesia.

Yang mana kita tahu kalau doi, memang selalu membintangi sebagian besar film Indonesia. Ibaratnya film gak ada Reza, itu kayak sayur tanpa garam Rekans!

Social Media Agency Bali Category Entry Points Netflix Reza Rahadian

Nah setelah udah dapat ‘entry points’ nya atau pintu masuknya, keresahan di dalam CEP ini kemudian dicapture oleh Netflix dengan satu solusi. Apa lagi kalau bukan membranding Netflix sebagai platform sinema yang menghadirkan film-film tanpa “Reza Lagi”! Tenang, pokoknya si Reza-Reza itu gak diajak!

Dari sini Netflix kemudian membagikan list film apa aja yang akan rilis dan gak ada “Reza Lagi.. Reza Lagi..” nya. Netflix “menjual” persepsi Reza sebagai CEP, tapi yang ditawarkan adalah tetap diversitas konten lokal yaitu film-film Indonesia lainnya. Mereka menggunakan daya tarik nama besar Reza untuk masuk ke dalam “pintu kategori” penonton.

Category Entry Points, Strategi Cerdas Netflix

Dengan kampanye ini, Netflix memanfaatkan beberapa Category Entry Points sekaligus, antara lain:

  • “Lagi bosen nonton film Indonesia”
  • “Lagi bosen nonton film Indonesia yang isi Reza Rahadian”
  • “Lagi pengen nonton film Indonesia yang berkualitas tapi gak isi Reza Rahadian”
  • “Lagi mood nonton sesuatu yang menghibur tapi gak ada Reza lagi”
  • “Lagi gak tahu mau nonton apa, gabut, tapi butuh rekomendasi film Netflix yang gak ada Reza”

Dan jawabannya? Bermuara ke “Reza Lagi!” Paradigma, Reza yang diasosiasikan sama semua film Indonesia itu udah melekat banget.

Nah CEP-CEP di atas, bisa kita kategorikan mulai dari CEP umum, CEP spesifik atau turunan, CEP niche, CEP musiman, dan lain-lain. Ini bakal mempermudah kamu juga untuk memetakan target audiens mu dan menentukan buyer persona mu di setiap kategori ini.

Konyolnya lagi, sang bintang Reza Rahadian pun dengan bangga menjadi simbol di kampanye ini. Yup, doi juga ikutan membintangi langsung video kampanye ini yang berhasil boomshare kemana-mana.

Ibaratnya, Reza disini seperti jadi badut yang menertawan dirinya sendiri dengan satire. Kata-kata “Reza lagi..Reza lagi” pun, udah jadi tagline meme dimana-mana. Apakah berimpact buat personal branding dan awareness Reza Rahadian? Impact juga! Cerdas? Banget!

Efek Domino ke Brand Awareness dan Engagement

Dengan kampanye ini, Netflix berhasil:

✅  Mengambil perhatian penonton lewat “jebakan branding” yang lucu dan out of the box

😉 Memperluas persepsi bahwa film Indonesia berkualitas itu gak selalu harus apa-apa dibintangi aktor A-list

🧠 Menguatkan CEPs di kepala penonton: kalau kamu bosen sama si Reza-Reza itu dan mau cari tontonan lokal yang worth it, cukup buka Netflix dan… “Gak Ada Reza Rahadian Lagi!”

Reza Rahadian sebagai “Simbol” Category Entry Points Netflix

Netflix paham bahwa untuk jadi top of mind, mereka harus menangkap momen-momen kecil dalam hidup penonton dan mengaitkan relevansinya ke produk mereka. Lewat Category Entry Points, kampanye “Reza Lagi” bukan hanya sekedar ngasih daftar tontonan, tapi juga momen relevansi.

Jadi, walaupun Reza Rahadian gak muncul di filmnya dan menjadi sosok CEP simbol kejenuhan penonton, dia tetap dapat dirasakan kehadirannya sebagai representasi kualitas, kehangatan, dan keseruan film lokal di benak penonton. Dan itulah kekuatan category entry points adalah membuat brand-mu hadir lewat momen-moment kecil bahkan tanpa harus selalu tampil langsung.

Sebagai Digital Marketing Agency Bali yang udah selama 6 tahun bantu 70+ UMKM lokal maupun luar Bali, Reaktan tau kalau strategi marketing itu terkadang tricky. Kita harus bisa menangkap situasi atau momen yang dirasakan audiens, sekecil apapun.

Nah sekarang serahin tugas itu ke kami. Reaktan as Social Media Agency Bali bisa bantu kamu untuk susun strategi campaign yang paham soal CEP audiens. Nah sebelum itu, biarin kami bantu kamu untuk cari tahu dulu apa CEP mu, dan koneksikan ke brand mu!

Gimana, Rekans? Tertarik buat andalin category entry points juga biar kayak Bang Reza? Kalau kamu lagi cari film Netflix terbaru tapi gak mau ada Reza Rahadian, coba aja klik yang “Reza Lagi”.😉

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *