Category Entry Points, Jurus Jitu Produkmu jadi Pilihan Utama

Digital Agency Bali Digital Marketing Bali Category Entry Points Branding Reaktan Asia Digital

Category Entry Points alias CEP! Istilah yang satu ini pasti udah pernah Rekans denger nih di artikel kita sebelumnya. Nah tapi, kira-kira kalian masih inget gak sih?

Ayo kita pancing dulu deh, dengan pertanyaan: pernah nggak sih kamu lagi haus banget di siang bolong, terus tiba-tiba yang terlintas di kepala cuma satu merek minuman dingin super manis tertentu?

Atau waktu malam Minggu tapi cuma bisa diem di rumah doang dan kepengen nonton supaya tetap chill, pasti ada satu platform streaming yang langsung auto kamu buka? Atau nya lagi, tiap Rekans disuruh nyebutin satu aktor Indonesia yang tanpa dia film jadi kayak ibarat sayur tanpa garam, kamu pasti langsung terfikirkan satu nama yang marang melintang di otak.

Nah, momen-momen spontan itu bukan kebetulan, lho! Itu adalah hasil dari strategi marketing yang super jitu, yang kita sebut Category Entry Points (CEPs). Ini adalah jurus rahasia agar produkmu bisa nongkrong manis di otak konsumen lalu siap jadi pilihan utama saat mereka butuh. Penasaran? Yuk, kita bongkar!

Category Entry Points Adalah Pintu Masuk ke Ingatan dan Hati Konsumen

Digital Agency Bali Category Entry Points Branding Reaktan Asia Digital

Jadi, category entry points adalah momen, situasi, emosi, atau kesempatan yang memicu audiens untuk secara otomatis ingat pada brand kita, lalu memutuskan untuk membeli/menggunakan produk dari brand kita.

Simpelnya, ini adalah ‘kunci’ yang membuka ingatan konsumen untuk memilih, membeli, dan menggunakan produk kita dibandingkan dengan produk yang lain. Kayak, “Oh.. kalau aku haus, pingin yang seger-seger, habis makan bakso, minumnya : Teh Botol Sosro aja!”

Lebih jelasnya kayak gini, sama kayak arti harfiahnya dalam Bahasa Indonesia, Category Entry Points (CEPs)  itu kayak semacam “pintu masuk” nya sebuah kategori brand ke dalam benak konsumen.  Nah “pintu masuk” nya itu bisa berupa momen, situasi emosi dan kesempatan, Rekans. Misalnya kayak gini nih:

  • Lagi bad mood? Ingetnya Cadburry. Situasi lagi badmood, itu adalah CEP atau pintu masuk ke benak audiens untuk mengkonsumsi Brand Cadburry.
  • Weekend santai? Nyalain Netflix. Kondisi lagi weekend tapi pingin santuy, itu jadi CEP untuk Netflix.
  • Orang pintar lagi sakit? Minum Tolak Angin!

Konsep ini dikembangkan oleh Ehrenberg-Bass Institute dan merupakan building blocks dari Mental Availability (ketersediaan mental). Intinya: semakin banyak dan kuat CEPs yang terasosiasi dengan brand mu, maka akan semakin sering brand mu muncul di benak konsumen saat situasi yang relevan muncul.

Bayangin aja nih Rekans, saat ini kamu lagi menjual kopi kemasan. CEPs-nya itu bisa lebih dari satu dan bermacam-macam kok, bukan hanya “saat ingin minum kopi” aja. Bisa jadi:

  • Waktu: Pagi hari sebelum meeting penting.
  • Lokasi: Saat sedang dalam perjalanan jauh di mobil.
  • Emosi/Kebutuhan: Merasa ngantuk butuh tendangan semangat.
  • Aktivitas: Saat sedang hangout bersama teman-teman.

Brand yang jeli dan strategis, akan menautkan dirinya pada banyak category entry points ini. Kenapa? Karena, semua orang kini sedang berlomba menguasai CEPs!

Category Entry Points itu Alat Mencetuskan Branding

Digital Marketing Bali Category Entry Points Branding Reaktan Asia Digital

Lalu, apa hubungannya dengan branding? Ini dia bagian paling kerennya, Rekans!

Branding adalah proses membangun citra, identitas, dan asosiasi unik di benak konsumen. Category entry points adalah alat untuk mencetuskan branding itu. Tanpa category entry points, branding kamu cuma akan jadi nice-to-have (bagus tapi nggak terlalu penting sih). Nah dengan CEPs, branding kamu berubah jadi must-have (wajib banget dipilih!).

Ini nih yang dilakuin oleh Netflix sebagai bahan bakar untuk branding nya. Supaya bisa bikin brand nya jadi tetap ngeboost dan nanjak terus di fikiran audiens, dia bikin strategi duet maut bareng Reza Rahadian lewat campaign “Reza Lagi”! Strategi untuk mempromosikan rekomendasi film-film Indonesia yang hits dan enggak ada “Reza Rahadian” nya, tapi dengan tetap menampilkan sosok si Reza nya itu sendiri. Sarkastik but fun, fresh, and smart Rekans?

Baca selengkapnya: Category Entry Points: Bedah Jurus Kampanye Netflix “Reza Lagi”!

Category Entry Points = Konteks. Branding = Pesan.

Digital Agency Bali Digital Marketing Bali Category Entry Points Reaktan Asia Digital

Saat kamu tahu kapan dan mengapa konsumen membutuhkan kategori produkmu (CEPs), kamu bisa menyesuaikan branding (visual, pesan iklan, tagline) agar nyambung banget dengan situasi itu, Rekans.

Misalnya, kalau salah satu category entry points utamamu adalah “butuh solusi cepat saat perut lapar di kantor”, maka branding produk makananmu harus menonjolkan kecepatan, kepraktisan, dan energi.

Impelementasinya adalah sempurnakan desain kemasan, buat tagline yang catchy, dan pastikan pesan iklannya juga jelas menghubungkan produk dengan situasi “lapar di kantor” tersebut.

Jurus Jitu: Mengidentifikasi & Memperkuat Category Entry Points

Gimana cara mulai mengaplikasikan Category Entry Points ini? Gampang kok, Rekans! Terapkan Jurus Jitu 3 Langkah ini:

  1. Temukan CEPs Inti Produkmu (The ‘W’s): Tanyakan pada pelangganmu: When (Kapan), Where (Di mana), What (Apa yang dilakukan), With Whom (Dengan Siapa), dan Why (Mengapa) mereka menggunakan produk sejenis. Dapatkan daftar situasi dan pemicu sebanyak mungkin. 
  2. Prioritaskan & Link Merekmu (The 3 C’s):
  • Commonness: Seberapa sering situasi ini terjadi? Pilih yang paling sering!
  • Credibility: Seberapa cocok merekmu dengan situasi ini? Jangan memaksakan diri.
  • Competitiveness: Apakah kompetitor sudah menguasai CEP ini? Cari yang whitespace atau yang sekiranya masih bisa kamu lawan dengan strategi unik.
  1. Konsisten Exposure: Setelah memilih CEPs prioritas, bangun branding mu. Buatlah brand character, brand identity, konten SEO friendly, iklan, tagline, dan komunikasi marketing yang konsisten menautkan merekmu dengan situasi category entry points tersebut.

Misalnya, jika CEPs-mu adalah “makan sambil nonton”, pastikan copy iklan, banner di e-commerce, dan konten di media sosial selalu menonjolkan momen itu. Konsistensi ini yang akan menciptakan “jalur pintas” di memori konsumen.

Nah udah mulai kebayang ya, Rekans seperti apa bentuk CEPs itu? Gampangnya, kalau Distinctive Brand Assets (DBA) itu adalah jalan shortcut sebuah brand ke dalam benak audiens dengan bentuk visual-design.

Maka kalau Category Entry Points (CEPs)  itu adalah jalan shortcut brand ke benak audiens dengan bentuk momen, situasi, emosi, atau motivasi! Udah lebih paham kan, Rekans?

Tingkatkan Mental Availability Sekarang!

Rekans, persaingan di pasar itu sekarang keras banget! Bukan cuma soal punya produk terbaik, tapi juga soal siapa yang paling cepat muncul di kepala konsumen. Dengan fokus pada category entry points, kamu gak hanya menjual produk, tapi juga menjual solusi pada momen yang tepat.

Sebagai Digital Agency Bali yang selama 6 tahun sudah bantu 70+ UMKM lokal maupun luar Bali, Reaktan paham kalau strategi marketing itu terkadang tricky dan harus keep fast moving forward. Kita harus bisa menangkap situasi atau momen yang dirasakan audiens, sekecil apapun secepat mungkin.

Nah sekarang serahin aja tugas itu ke kami. Reaktan Asia Digital as Digital Marketing Bali bisa bantu kamu untuk susun strategi campaign yang CEP’s based. Reaktan siap bantu kamu untuk cari tahu dulu apa CEP mu, dan koneksikan ke brand mu!

Ingat, tujuan akhir dari branding yang kuat adalah agar pada akhirnya produkmu menjadi pilihan yang mindless alias pilihan tanpa pikir panjang saat konsumen menghadapi situasi tertentu. Jadi, yuk segera identifikasi CEPs produkmu, dan buatlah brand mu jadi tak terhindarkan! 😉

Baca juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *